Dalam wawancara dengan wartawan Media ABI, Sidney Jones menengarai konflik Suriah yang dipersepsi oleh kelompok teroris sebagai konflik Sunni-Syiah –meski sudah jelas Basshar sendiri bukan Syiah– bisa mengubah peta terorisme di Indonesia. “Saya khawatir konflik Suriah yang ditafsirkan di sini sebagai konflik Sunni-Syiah (oleh kelompok radikal). Bisa saja terjadi target Syiah akan naik dalam kalkulasi para teroris di Indonesia,” terang dia.
Hal lain yang juga
dikhawatirkannya adalah upaya kelompok radikal mengirimkan warga
Indonesia ke Suriah untuk membantu pemberontak di negara itu. “Ini
artinya, akan ada generasi teroris yang akan kembali ke Indonesia.
Mungkin seperti alumni Afghanistan dulu yang ternyata bisa mengubah pola
terorisme di Indonesia.”
Lebih lanjut dia menambahkan, “Mereka akan bisa melakukan aksi yang jauh lebih dahsyat terhadap kelompok-kelompok ini (Syiah).”“Pernah ada satu perencanaan aksi terorisme terhadap Syiah di Indonesia yang dipimpin oleh Abu Umar. Saat mereka ditangkap, mereka sudah membuat survei beberapa lembaga Syiah di Jakarta. Sejak saat itu muncul daftar 77 lembaga Syiah yang kemudian tersebar melalui facebook dan baru-baru ini dimuat di situs voaislam.com. Ini bisa mendorong kelompok-kelompok jihadi untuk menyerang Syiah,” tambahnya.
Saat ditanya mengapa
tiba-tiba saja muncul fenomena propaganda masif kebencian terhadap Syiah
ini, Sidney sendiri merasa heran. Ia mengaku sebelumnya tak pernah
memikirkan bahwa Syiah akan menjadi target terorisme di Indonesia. “Saya
tidak tahu. Tetapi saya kira tidak dari rasa kebencian masyarakat
Indonesia sendiri. Karena masyarakat Indonesia adalah orang-orang yang
sudah berabad-abad hidup rukun dan bertoleransi terhadap Syiah.”
Jika bukan asli dari
masyarakat Indonesia yang memang selama berabad-abad tercatat hidup
damai bersama Syiah, lalu dari manakah propaganda masif yang tiba-tiba
saja muncul mengobarkan kebencian sektarian terhadap Syiah ini? (*AhlulbaitIndonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar